Apoteker Maya – Asam Tranexamat dikenal sebagai obat yang diindikasikan untuk menghentikan pendarahan. Obat golongan anti-fibrinolitik ini memiliki 2 jenis bentuk sediaan, yaitu tablet 500 mg dan injeksi 500 mg per ampul.
Asam tranexamat merupakan obat dengan logo K, artinya penggunaan obat ini harus dengan resep dokter. Di fasilitas kesehatan, misalnya rumah sakit, puskesmas, ataupun klinik, dokter akan meresepkan obat ini untuk mengatasi kondisi pendarahan, misalnya pendarahan pasca persalinan, AUB (Abnormal Uterine Bleeding), mimisan, cedera karena kecelakaan, menstruasi berat (menorrhagia), pendarahan saluram cerna, premedikasi tindakan pembedahan, wasir berdarah, batuk berdarah (hemoptisis), kencing berdarah (hematuria) atau pendarahan pada otak.

Pada perkembangannya, asam tranexamat diusung oleh industri kecantikan sebagai bahan aktif yang dapat mencerahkan wajah. Beberapa produk skincare bahkan menjadikan asam tranexamat sebagai primadona untuk memperbaiki skin barrier, seperti Skintific, Avoskin, Erha, hingga The Originote.
Apakah penggunaan asam tranexamat untuk mengatasi permasalahan kulit memamg efektif? Apakah ada efek samping yang mengancam?
Asam Tranexamat sebagai Anti Pendarahan atau Anti Fibrinolitik
Struktur dan Mekanisme Kerja Obat

Asam tranexamat atau disebut dengan trans-4-aminomethylcyclo hexanecarboxylic acid, adalah sebuah asam karboksilat (COOH) yang strukturnya merupakan analog dari asam amino lisin, sehingga asam tranexamat akan menempati binding site lisin pada plasminogen. Akibatnya, aktivasi plasminogen menjadi plasmin terhambat. Terjadi penghambatan ikatan plasmin dengan fibrin, sehingga akan menstabilkan pembekuan darah.

Dosis
Dosis yang dibutuhkan asam tranexamat sebagai anti pendarahan yaitu :
- Rute oral (obat minum) : 15 – 25 mg/kgBB (1 – 1,5 gram) dua sampai tiga kali sehari
- Rute intravena (bolus) : 500 mg – 1 gram tiga kali sehari
- Rute intravena kontinyu : loading dose 500 mg – 1 gram, dilanjutkan infus continue 25 – 50 mg /kgBB
- Adjust dosis pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal : 5 – 10 mg /kgBB
Dosis tersebut merupakan dosis lazim, dapat berubah tergantung indikasi dan derajat keparahan suatu penyakit.
Farmakokinetika
Asam tranexamat dapat mencapai konsentrasi maksimum pada plasma dalam waktu 2-3 jam. Absorpsinya tidak tergantung makanan, sehingga pemberiannya tidak tergantung waktu makan. Obat ini menembus sawar darah otak dan plasenta, namun sangat sedikit yang terekskresi di ASI, sehingga penggunaan obat ini aman untuk ibu hamil dan menyusui.
Efek Samping Obat
Kejadian efek samping obat yang aktual terjadi untuk obat asam tranexamat belum sering ditemukan. Hal ini berdasarkan data pelaporan MESO oleh BPOM. Pada 10 besar obat yang dilaporkan pada BPOM terkait efek samping aktual, tidak ditemukan laporan kejadian efek samping aktual dari obat asam tranexamat.

Akan tetapi, efek samping obat yang potensial terjadi untuk asam tranexamat masih perlu diwaspadai. Efek samping tersebut yaitu kulit pucat, nyeri kepala, mual, muntah, diare, dyspepsia, dismenorea, nyeri pinggang, dan anemia. Selain itu, dalam dosis tinggi obat ini dapat menyebabkan tromboemboli pembuluh darah vena.
Parameter yang perlu dimonitoring pada penggunaan obat ini meliputi Prothrombin Time (PT), Activated Partial Thromboplastin Time (APTT), dan parameter pembekuan darah yang lain.
Asam Tranexamat untuk Mengobati Masalah Pigmentasi Kulit
Beberapa Definisi
Masalah pigmentasi kulit yang kerap dikaitkan dengan asam tranexamat yaitu melasma dan hiperpigmentasi.
Melasma adalah kondisi kulit yang terdapat bercak coklat. Biasanya pada wajah, pipi, dahi, hidung, dan bibir atas. Penyebab melasma yaitu paparan sinar matahari, faktor genetik, hormon, penggunaan pil KB, penyakit tiroid, dan efek samping obat yang bersifat fototoksik seperti obat untuk epilepsi.
Hiperpigmentasi adalah penggelapan pigmen kulit akibat peningkatan melanin. Hiperpigmentasi biasanya terjadi pada bagian tubuh apapun, termasuk wajah, lengan, kaki, punggung, atau dada. Penyebab hiperpigmentasi ini beragam, mulai dari kondisi peradangan (akibat jerawat atau eksim), cedera, obat-obatan, dan tentunya karena sinar matahari.
Melasma berbeda dengan hiperpigmentasi. Setiap kasus melasma adalah kondisi hiperpigmentasi, namun tidak semua kasus hiperpigmentasi adalah melasma. Keduanya dapat diobati dengan menggunakan asam tranexamat.
Mekanisme Kerja Asam Tranexamat sebagai Anti Hiperpigmentasi
Paparan sinar ultraviolet (UV) menginduksi pembentukan activator plasminogen dan meningkatkan aktivitas plasmin di keratinosit (sel yang memproduksi keratin, yaitu protein pembentuk kulit, rambut, dan kuku). Kemudian terjadi pengeluaran Asam Arakidonat (AA) yang dapat menstimulasi melanogenesis (proses pembentukan melanin). Plasmin juga berperan dalam pembentukan Faktor Pertumbuhan Fibroblas (FPF), yang juga merupakan faktor pertumbuhan melanosit. Beberapa proses tersebut meningkatkan produksi melanin di kulit. Melanin berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV, namun menyebabkan kulit berwarna semakin gelap.

Pada tahun 1979, penelitian Sadako N membuktikan asam tranexamat dapat menjadi sebuah anti-hiperpigmentasi jika digunakan secara peroral. Asam tranexamat mencegah pigmentasi tersebut dengan cara menghalangi ikatan plasminogen ke bagian binding site Lisin di keratinosit (karena struktur asam tranexamat yang mirip dengan Lisin). Akibatnya, asam arakidonat (AA) berkurang sehingga menurunkan aktivitas melanogenesis. Asam Tranexamat tidak berefek pada kulit sehat yang tidak terpapar sinar matahari.
Beberapa Hasil Penelitian
Bentuk sediaan asam tranexamat yang dapat digunakan untuk mengobati melasma adalah oral, topikal, dan injeksi intradermal. Ketiga rute tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pada penelitian Ebrahimi dan Naeini, didapatkan hasil bahwa penggunaan asam tranexamat topikal bentuk lotion 3% sebanyak dua kali sehari selama 12 minggu, efektif dan lebih aman untuk mengobati melasma jika dibandingkan dengan gold standard pengobatannya yaitu hidroquinon.
Penelitian Kondou et al memiliki hasil yang serupa, yaitu asam tranexamat topikal yang digunakan selama 5-18 minggu dapat memberikan efek mencerahkan pada penderita melasma, juga dibuktikan bahwa asam tranexamat topikal tersebut dapat mencegah pembentukan pigmen dan freckles baru.
Meta analisis oleh Wu et al, menyimpulkan dosis asam tranexamat oral yang efektif untuk anti-hiperpigmentasi adalah 3 x 250 mg selama 12 minggu.
Systematic review yang dilakukan oleh Alsharif et al menyimpulkan jika asam tranexamat 0,02 mL/injeksi (dalam bentuk 50 mg/mL) dengan rute intradermal lebih efektif dengan risiko efek samping lebih rendah dan biaya yang lebih murah. Sedangkan untuk asam tranexamat rute oral tidak banyak dipilih daripada rute topikal karena risiko efek samping yang tidak diinginkan.
Intradermal (ID) adalah rute penyuntikan obat dengan sudut injeksi 10-15 derajat. Obat disuntikkan ke dalam lapisan kulit dermis yang ada tepat di bawah epidermis. Dipilih daerah kulit yang tidak mudah infeksi dan luka.
Hasil penelitian Maeda menyebutkan, asam tranexamat rute topikal bentuk sediaan lotion 2% yang digunakan dua kali sehari selama tiga bulan, menunjukkan efek yang baik pada kasus hiperpigmentasi, yaitu mencerahkan kulit, perbaikan pada freckles, noda hitam, pori-pori dan tekstur kulit.
Another Point of View
Sediaan oral kurang efektif akibat adanya gangguan pada saluran pencernaan (GIT) saat proses absorpsi obat. Sediaan intradermal membuat pasien kurang nyaman berkaitan dengan prosedur penyuntikan. Sediaan topikal dinilai memiliki banyak keuntungan, karena minim efek samping dan lebih nyaman dalam pengaplikasian namun tetap efektif sebagai anti-hiperpigmentasi. Sedian topikal yang ada seperti krim, gel, dan lotion.

Akan tetapi, kemampuan penetrasi asam tranxamat pada lapisan stratum corneum (lapisan diatas epidermis kulit) masih kurang baik, sehingga sebuah artikel ilmiah menyebutkan jika pengembangan sistem penghantaran obat perlu dilakukan. Sistem Penghantaran Obat (SPO) pertikel seperti liposom atau mikropartikel dinilai lebih efektif dibandingkan formulasi sediaan konvensional. Pada SPO tersebut, asam tranexamat bisa diretensi pada lapisan epidermis (melanosit sebagai target site) dan dikurangi difusinya ke peredaran darah, sehingga akan meningkatkan kemampuan asam tranexamat sebagai anti-hiperpigmentasi.
Catatan :
Liposom adalah sistem penghantaran obat yang umumnya dianggap sebagai model untuk membran biologis dan digunakan ketika enkapsulasi dan perlindungan zat hidrofilik dan/atau lipofilik diperlukan.
Mikropartikel adalah partikel terdispersi atau partikel padat yang memiliki ukuran 1- 1000 µm. Obat dalam bentuk mikropartikel memiliki ukuran partikel yang kecil sehingga penyebaran obat di dalam saluran cerna luas dan dapat meningkatkan potensi penyerapan obat
Daftar Pustaka
Alsharif SH, Alghamdi AS, Alwayel ZA, Alaklabi SN, Alyamani NA, Sabsabee MA, Bu Izran DAA, Alajlan AM. Efficacy and Best Mode of Delivery for Tranexamic Acid in Post-Inflammatory Hyperpigmentation: A Systematic Review. Clin Cosmet Investig Dermatol. 2022 Dec 28;15:2873-2882. doi: 10.2147/CCID.S394889. PMID: 36597522; PMCID: PMC9805721.
Ebrahimi B, Naeini FF. Topical tranexamic acid as a promising treatment for melasma. J Res Med Sci. 2014 Aug;19(8):753-7. PMID: 25422661; PMCID: PMC4235096.
Lecker, I. 2015. Tranexamic Acid Modulation of Excitatory and Inhibitory Amino Acid Receptors: A Potential Mechanism for Postoperative Seizures.
Maeda, K., 2022. Mechanism of action of topical tranexamic acid in the treatment of melasma and sun-induced skin hyperpigmentation. Cosmetics, 9(5), p.108.
Thawabteh AM, Jibreen A, Karaman D, Thawabteh A, Karaman R. Skin Pigmentation Types, Causes and Treatment-A Review. Molecules. 2023 Jun 18;28(12):4839. doi: 10.3390/molecules28124839. PMID: 37375394; PMCID: PMC10304091.
Triyanti, M.N., 2022. Tinjauan Atas Efikasi Asam Traneksamat Oral untuk Terapi Melasma. Cermin Dunia Kedokteran, 49(8), pp.465-468.
Verma, P. and Yadav, K.S., 2023. Novel formulations for topical delivery of tranexamic acid: Assessing the need of epidermal targeting for hyperpigmentation disorders. Expert Opinion on Drug Delivery, pp.1-11.
Wang WJ, Wu TY, Tu YK, Kuo KL, Tsai CY, Chie WC. The optimal dose of oral tranexamic acid in melasma: A network meta-analysis. Indian J Dermatol Venereol Leprol. 2023 Jan-Mar;89(2):189-194. doi: 10.25259/IJDVL_530_2021. PMID: 36332095.
Thanks for information Kehidupan Kampus